Blog
Sekilas tetang buku Informatika
Identitas Buku
Judul : Pemrograman Mikrokonroler AVR Atmega 16 Menggunakan Bahasa C (Code Vision AVR)
Penerbit : Informatika, Bandung
Penulis : Heri Andrianto
ISBN : 978-602-1514-79-5
Tebal : 7 halaman i dan 232 halaman isi
Ukuran : 16 x 24 cm
Isi : 27 Bab
Tambahan : CD tutorial dan contoh program
Review singkat
Bab 1 Mikrokontroler AVR Atmega 16
Penulis mengenalkan mengenai mikrokontroler yang telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari mulai di rumah, kantor, sekolah, bank, perhotelan, industri dan lain-lain. Sebagian besar sistem elektronik telah menggunakan mikrokontroler sebagai komponen utama antara lain sistem manajemen mobil, keboard komputer, piano elektronik, alat rekam digital, televisi, radio, remot kontrol, router, robot, printer, scanner dan lain-lain.
Dalam bab ini dijelaskan sejarah perkembangan mikrokontroler. Sejarah penemuan maupun pemanfaatan mikrokontroler tidak lepas dari sejarahnya mikroposesor. Diawali dari penemuan mikroposesor, kemudian komputer dan kemudian mikrokontroler. Diawali tahun 1617, John Napier menemukan sistem untuk perkalian dan pembagian berdasarkan logaritma sehingga tahun 1948 ditemukan transistor sebagai hardware penting setelah dikembangkan konsep software. Dari hardware transistor maka pada tahun 1958 dikembangkan dalam bentuk integrated citcuit (IC), perkembangan ini mendorong Intel membuat mikroprosesor berjuluk Intel 4004 adalah mikroposesor pertama buatan intel yang terusun dari 2250 transistor. Intel 4004 adalah mikroposesor 4 bit. Selanjutnya Intel mengembangkan mikroposesor generasi ke yaitu Intel 8008 merupakan mikroposesor 8 bit pada tahun 1974. Mikroposesor Intel 8008 memproses data lebih banyak dari mikroposesor generasi sebelumnya.
Perkembangan mikroposesor yang pesat sehingga pada tahun 1980 Intel membuat Mikroposesor Intel 8051 yang dikenal sebagai keluarga mikrokontroler MCS51. Mikrokontroler ini sangat populer saat itu sehingga beberapa vendor seperti Philips, Siemens, Atmel yang mengadopsi Intel 8051. Atmel mengadopsi Intel 8051 untuk membuat mikrokontroler MCS51 yaitu mikrokontroler Atmel seri AT89xxx, misalnya AT89S51 dan AT89S52. Berikutnya pada tahun 1996 Atmel mengembangkan mikrokontroler yang menggunakan on-chip flash memory untuk menyimpat program yaitu Atmel AVR.
Perbedaan antara mikroprosesor, mikrokomputer dan mikrokontroler dijelaskan dalam bab ini.
Arsitektur mikroposesor
Sampai dengan saai ini dikena terdapat 2 macam arsitektur mikroposesor yaitu:
- CISC (Conplex Instruction Set Komputer)
Mikroposesor yang berasitektur CISC ini hardwarenya kompleks, intruksinya kompleks dan lengkap, sehingga dimensinya besar.
Software asembly lebih sederhana dan siklusnya lebih panjang.
Contohnya : Intel 80C51 (MCS 51), Motorola 68 HC 11.
- RISC (Reduce Instruction Set Computer)
Mikroprosesor jenis ini, hardwarenya lebih sederhana, instruksinya dasar dan umumnya hanya butuh 1 siklus.
Dimensinya Mikroproesor jenis ini lebih kecil dan irid daya.
Contohnya : ATMEL AVR, Microchip PICR12/16 CXX, National Semi conduktor C0P8.
Masih dalam bab ini dejlaskan mengenai Mikrokontroler ATMEL AVR RISC.
AVR adalah Advanced Versatile RISC atau Alf and Regard’s Risc Prosesor. Sedangkan AVR adalah mikrokontroler RISC 8 bit berdasarkan arsitektur Havard.
Keunggulan AVR adalah pada kecepatan ekskusi yang hanya butuh 1 siklus clock. AVR mempunyai fitur lengkap (ADC internal, EEPROM internal, timer/counter, watchdog timer, PWM, Port I/O, komunikasi serial, komparator I2C, dll) sehingga desainer dan programmer dapat menggunakan untuk berbagai aplikasi sistem elektronika. Disebutkan 5 kelompok AVR yaitu: 1. AT Tiny, 2. AT 90 Sxx, 3. ATMega, 4. AVRXMega, dan 5. AVR32 UC3.
Pemrograman Mikrokontroler AVR ada dua macam yaitu :
- Low level language (assembly)bahwa bahasa assembly bersifat
- High level language (C, BASIC, Pascal, JAVA, dll) tergantung compiler yang digunakan.
Diungkapkan bahwa bahasa assembly bersifat umum memiliki kesamaan instruksi, sehingga penguasaan pemrograman satu jenis mikrokontroler maka lebih mudah menguasai pemrograman mikrokontroler AVR lainnya. Dalam penggunan bahasa, lebih memilih menggunakan bahasa C karena lebih mudah dipelajari dari pada assembly dan juga bahasa C dapat melakukan hampir semua operasi dari bahasa mesin (assembly). Bahasa C lebih sederhana dan mudah.
Praktik pemrograman yang dilakukan menggunakan mikrokontontroler jenis AVR yaitu ATMega 16 dan software compilernya adalah Code Vision.
Mengenai hardware ATMega 16 dalam bab ini dijelaskan mulai dari Fitur-fiturnya, konfigurasi pin, Block diagram, kemudian arsitektur Mikrokontroler AVR RISC, General Purpose Register AVR, Stack Pointer, serta peta memori AVR ATMega 16. Penjelasan tersebut dilengkapi dengan gambar dan diagram sehingga lebih mudah memahaminya.
Peta memori AVR ATMega 16 meliputi memori program, memori data (SRAM) serta memori data EEPROM. Dijelaskan pula mengenai Status Register (SREG) yang merupakan bagian inti dari CPU mikrokontroler.
Bab 2 Menerangkan mengenai Pemrograman Mikrokontroler AVR ATmega 16. Mikrokontroler buatan ATMEL sistemnya dikembangkan menggunakan software AVR Studio dan Code Vision AVR.
AVR Studio adalah software khusus untuk bahasa Asembly yang fungsinya lengkap. Fungsi tersebut meliputi penulisan program, kompilasi, simulasi dan down load program ke IC Mikrokontroler AVR. Sedangkan Code Vision AVR adalah software C-Cross Compiler. Programnya dapat ditulis dalam bahasa C. Code Vision AVR empunyai IDE (Integrated Development Environment) yang lengkap meliputi penulisan program, compile, link, asembler (pembuatan kode mesin), download program ke chip AVR. Terdapat juga fasilitas terminal (port) untuk melakukan komunikasi serial dengan mikrontroler lain yang sudah terprogram. Dicontohkan penulisan program menggunakan bahasa assmbly dan menggunakan bahasa C.
Selanjutnya dijelaskan pula mengenai struktur dan unsur pemrograman seperti Identifiers, Konstanta, Tipe Data, Operator, Program Kontrol, Array, Fungsi beserta contoh penerapannya. Dilanjutkan dengan penjelasan mengenai Library Function pada CodeVision AVR.
Bab 3 Penggunaan Code Vision AVR
Bab ini menjelaskan mengenai program yang dapat dipakai sebagai editor dan compiler untuk mikrokontroler AVR, salah satunya adalah Code Vision AVR. Code Vision AVR adalah alat bantu pemrograman (programming tool) yang bekerja dalam lingkungan pengembangan perangkat lunak yang terintegrasi (integrated Development Environment, IDE). Code Vision Avr dilengkapi dengan source code editor, compiler, linker, dan dapat memanggil Atmel AVR Studio untuk debugger nya. Selanjutnya dijelaskan langkah-langkah penggunaan Code Vision Avr versi 3.17
Code Vision Avr dapat juga digunakan untuk upload program ke arduino compatible board jika proyeknya menggunakan target IC/chip mikrokontroler ATmega 8, ATmega 168, ATmega 328, ATmega 1280 dan ATmega 2560.
Bab 4 Modul Evaluation Board Mikrokontroler ATmega 16
Langkah awal pemrograman mikrokontroler adalah harus mempunyai minimum system AVR atau evaluation board AVR. Spesifikasi modul evaluation board AVR yang digunakan dalam proyek ini adalah antara lain :
- IC ATMega 16
- Programmer ISP +DB25+Kabel (menggunakan parallel port computer)
- IC ULN2803A untuk mengendalikan motor stepper dan relay
- IC L293D driver untuk mengendalikan Motor DC (robot)
- IC Max232 untuk komunikasi RS232
- Kabel DB9 untuk komunikasi RS232
- 8 buah LED
- 2 buah Seven Segment
- 2 buah push button
- 8 input sensor (bisa sensor analog maupun digital)
- Konektor / interface ke LCD 2×16 karakter
- Voltage devider untuk input ADC
- Led untuk PWM (mengatur intensitas cahaya Led menggunakan PWM)
- Input komparator
- 4 buah port konekor yang dapat diekspansi ke luar (Port A, Port B, Port C, dan Port D)
- Regulator LM7805
- Kabel-kabel konektor/jumper
Bab-bab selanjutnya memuat penjelasan mengenai Input Output Mikrokontroler AVR ATmega 16, penjelasan mengenai berbagai aplikasi seperti aplikasi antarmuka dengan seven segment, aplikasi antarmuka dengan matrix Led, aplikasi antarmuka dengan motor stepper, aplikasi antarmuka dengan LCD, aplikasi antarmuka dengan keypad, aplikasi antarmuka dengan sensor inframerah, timer/counter, interupsi, EEPROM, komunikasi data USART, ADC (Analog to Digital Converter), Sensor suhu (LM35), PWM (Pulse Width Modulation), Robot Mobil, Line Follower Robot, aplikasi antarmuka dengan motor servo, RTC (Real Time Clock), sensor ultrasonic, RGB LED, Bluetooth, Pengondisian Sinyal, Sensor Suhu dan kelembaban (DHT11).
Terkait
1 Komentar
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
bisakah buku ini dijadikan bahan belajar mikrokontroler secara otodidak?